ISI supports strategic initiative towards policy change by forming strategic alliances with reformers and scholars to create changes and bringing the best knowledge from research and experts, tailor fit with the context within which reform initiatives take place.
What is Institute for Strategic Initiatives?
Institute for Strategic Initiatives (ISI) is an Indonesia-based research institute that works to generate knowledge for deepening democracy and achieving social justice. ISI also supports strategic initiative towards policy change by forming strategic alliances with reformers and scholars to create changes and bringing the best knowledge from research and experts, tailor fit with the context within which reform initiatives take place.
LATEST PUBLICATION

Dilemmas of Populist Transactionalism: What Are the Prospects Now for Popular Politics in Indonesia?
The general question to be addressed in this essay is whether and how there is any prospect in Indonesia today for popular politics of democratic citizen rights and their impartial implementation, despite unfavourable conditions?
Read More
LATEST REPORT

Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional dan Jamkesda di Kota Medan
Studi ini meneliti tentang implementasi kebijakan JKN di Kota Medan terutama pada kelompok miskin, rentan, dan warginal dengan tiga argumentasi penting tentang ihwal pengambilan topik dan lokasi tersebut dijadikan sebagai subyek dan lokus studi ini.
Read More
FEATURED ARTICLE

Oknum Tidak Takut (OTT)
Gelombang operasi tangkap tangan yang dilakukan pada tahun-tahun awal KPK selalu menarik disimak. Akan tetapi, suguhan tontonan operasi dalam sebulan terakhir seharusnya membuat publik sedih. Mengapa? Ternyata oknum baik penyelenggara negara maupun mitra usaha yang terlibat tidak merasa gentar. Alias tak ada efek jera, sesuatu yang diharapakan muncul diawal operasi dilaksanakan.
Read More
Discussion @Facebook
Ekonomi Indonesia tidak akan menjadi pasar bebas ataupun ekonomi sosialisme. Mengapa? politik ekonomi berdekade-dekade menunjukkan penguasa selalu memanfaatkan ekonomi demi "primitive wealth accumulation" kemudian membangun kekuatan politik. Politik kemudian digunakan sebagai instrumen untuk akumulasi lebih lanjut. Siklus ini terus terjadi, sampai ada kekuatan/koalisi politik dan ekonomi baru yg menumbangkan tatanan lama.
Usulan dana aspirasi sangat jelas menunjukkan ketergantungan politikus atas dana-dana publik untuk dialokasikan ke daerah pemilihan guna menjamin keberlangsungan karier politik mereka. Politikus paham bahwa menggerakkan mesin politik dan mendulang suara harus dengan iming-iming finansial.